Perbedaan generasi dalam lingkungan
kemasyarakatan adalah subjek yang selalu muncul
dalam perkembangan manajemen sumber daya manusia. Konsep perkembangan
generasi pun berkembang pesat dari tahun ke tahun. Menurut Kupperschmid (dalam
Putra, 2016) generasi adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan rentang tahun
lahir, lokasi dan juga pengalaman historis atau kejadian-kejadian dalam
individu tersebut yang sama yang memiliki pengaruh signifikan dalam fase
pertumbuhan mereka. Dalam penelitian Bencsik, Zsicos, dan Juhez (2016) disimpulkan
bahwa generasi X adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun 1960 hingga
tahun 1980, generasi Y atau Generasi Millennial dalam rentang tahun kelahiran
1980 hingga tahun 1995 dan Generasi Z memiliki rentang lahir 1995 hingga 2010,
serta tahun kelahiran 2010 keatas merupakan Generasi Alpha.
Generasi Y disebut juga Generasi Millennial
memang tengah menjadi pusat perhatian dalam beberapa tahun terakhir ini. Hal
ini dikarenakan jumlah dan posisi Generasi Millennial sedang mendominasi
seluruh lapangan pekerjaan maupun usaha mandiri mengingat usia millennial memang
sedang berada dalam usia produktif. Generasi ini lahir pada saat internet
sedang booming dan telah mampu
menggunakan teknologi instan seperti email, SMS, facebook, dan twitter, (Lyons,
2004). Generasi Y dan generasi Z pada dasarnya memiliki cukup banyak kesamaan
yaitu keduanya lahir disaat internet bukan lagi menjadi suatu kebutuhan yang
sulit didapatkan. Perbedaan yang dapat kita amati adalah generasi millennial
lahir pada saat internet booming
sedangkan generasi Z lahir pada saat internet mulai berkembang pesat. Tidak
heran jika anak-anak generasi Z sejak dini sudah mampu mengaplikasikan segala
kegiatan dalam waktu bersamaan (multitasking)
seperti berbisnis di media sosial misalnya. Informasi yang dibutuhkan untuk
kepentingan pendidikan pun akan mereka akses dengan cepat dan mudah.
Berdasarkan rentang lahirnya, generasi Z
sekarang didominasi oleh pelajar sekolah maupun mahasiswa yang mulai lulus
kuliah dan memasuki lapangan pekerjaan. Hadirnya generasi ini menimbulkan
optimisme dalam perkembangan sumber daya manusia di dalam memasuki era Industri
4.0. ini. Generasi Z ini harus berkembang dalam segala aspek dibandingkan generasi-generasi
sebelumnya. Cukup banyak fasilitas pendukung perkembangan generasi ini. Generasi
Z yang berstatus pelajar tentu terbantu dengan perkembangan kurikulum sekarang
di sekolah masing-masing yang berbasis kemandirian. Ditambah lagi dengan adanya
penekanan pendidikan karakter diharapkan mampu membentuk generasi Z sesuai
dengan harapan pengaplikasian pendidikan karakter itu sendiri. Generasi Z yang
bersatus mahasiswa di suatu perguruan tinggi difasilitasi dengan kemajuan pesat
teknologi dibanding fasilitas perguruan tinggi di generasi-generasi sebelumnya.
Mahasiswa generasi Z dituntut agar lebih mampu menjiwai tri darma perguruan
tinggi, bukan sekedar slogan kewajiban kampus yang harus dihapal, bukan hanya
kewajiban dosen tetapi menjadi kewajiban bagi mahasiswa sebagai cerminan utama kualitas diri dan perguruan tinggi.
Dengan segala bentuk fasilitas yang
menjadi alat bantu perkembangan generasi Z tersebut tentu menimbulkan harapan
yang besar. Yang pertama, generasi Z harus lebih anti Hoax dibanding generasi sebelum-sebelumnya. Jika sebelumnya pertukaran
informasi yang begitu cepat yang memuat suatu konten atau peristiwa langsung
disebarluaskan menjadi konsumsi publik, hal ini jangan dilakukan lagi pada
generasi Z ini. Generasi Z yang menjiwai tri darma perguruan tinggi dan
berkarakter harus mampu membuat kemudahan memperoleh informasi ini menjadi alat
pengumpulan data riset terlebih dahulu sehingga valid kebenarannya ketika
sampai dimasyarakat luas. Yang kedua, generasi Z harus lebih bijak karena kemudahan
akses mempelajari suatu permasalahan serta belajar dari pengalaman generasi
sebelumnya. Generasi Z dituntut untuk berpikir dan bertindak secara bijak,
memiliki kemampuan menyelesaikan masalah yang santun, diplomatis, dan modern
yang mungkin belum pernah terpikirkan sebelumnya.
Generasi Z bukan
sekedar generasi take a selfie or wefie yang terlalu banyak posting
kegalauan di medsos. Generasi Z bukan pula generasi Zombie, yang memutus
realitas interaksi sosial dan lebih sibuk didunia maya. Generasi ini harus
mampu menjawab segala bentuk tantangan perubahan di segala aspek kehidupan.
Generasi ini akan menjadi pilar dalam memasuki revolusi industri 4.0, menjadi agen-agen
yang memperkenalkan bahkan membangun teknologi ter-update demi terciptanya generasi-generasi Indonesia yang intelek,
berpikir kritis dengan riset, dan berkarakter. Generasi Z telah memiliki
teknologi yang jauh lebih berkembang semenjak usia dini, maka dari itu bukan
tidak mungkin anak-anak generasi Z akan mampu menciptakan dan memanfaatkan
teknologi lebih canggih untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan
produktivitas sumber daya manusia kita.
About KPEDES
Pimpinan Komunitas Pelajar Desa Serdang.
0 komentar:
Post a Comment