Powered by Blogger.

Thursday, 23 May 2019

Tag:

GENERASI Z, GENERASI BARU YANG MULTITASKING


Perbedaan generasi dalam lingkungan kemasyarakatan adalah subjek yang selalu muncul  dalam perkembangan manajemen sumber daya manusia. Konsep perkembangan generasi pun berkembang pesat dari tahun ke tahun. Menurut Kupperschmid (dalam Putra, 2016) generasi adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan rentang tahun lahir, lokasi dan juga pengalaman historis atau kejadian-kejadian dalam individu tersebut yang sama yang memiliki pengaruh signifikan dalam fase pertumbuhan mereka. Dalam penelitian Bencsik, Zsicos, dan Juhez (2016) disimpulkan bahwa generasi X adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun 1960 hingga tahun 1980, generasi Y atau Generasi Millennial dalam rentang tahun kelahiran 1980 hingga tahun 1995 dan Generasi Z memiliki rentang lahir 1995 hingga 2010, serta tahun kelahiran 2010 keatas merupakan Generasi Alpha.
Generasi Y disebut juga Generasi Millennial memang tengah menjadi pusat perhatian dalam beberapa tahun terakhir ini. Hal ini dikarenakan jumlah dan posisi Generasi Millennial sedang mendominasi seluruh lapangan pekerjaan maupun usaha mandiri mengingat usia millennial memang sedang berada dalam usia produktif. Generasi ini lahir pada saat internet sedang booming dan telah mampu menggunakan teknologi instan seperti email, SMS, facebook, dan twitter, (Lyons, 2004). Generasi Y dan generasi Z pada dasarnya memiliki cukup banyak kesamaan yaitu keduanya lahir disaat internet bukan lagi menjadi suatu kebutuhan yang sulit didapatkan. Perbedaan yang dapat kita amati adalah generasi millennial lahir pada saat internet booming sedangkan generasi Z lahir pada saat internet mulai berkembang pesat. Tidak heran jika anak-anak generasi Z sejak dini sudah mampu mengaplikasikan segala kegiatan dalam waktu bersamaan (multitasking) seperti berbisnis di media sosial misalnya. Informasi yang dibutuhkan untuk kepentingan pendidikan pun akan mereka akses dengan cepat dan mudah.
Berdasarkan rentang lahirnya, generasi Z sekarang didominasi oleh pelajar sekolah maupun mahasiswa yang mulai lulus kuliah dan memasuki lapangan pekerjaan. Hadirnya generasi ini menimbulkan optimisme dalam perkembangan sumber daya manusia di dalam memasuki era Industri 4.0. ini. Generasi Z ini harus berkembang dalam segala aspek dibandingkan generasi-generasi sebelumnya. Cukup banyak fasilitas pendukung perkembangan generasi  ini. Generasi  Z yang berstatus pelajar tentu terbantu dengan perkembangan kurikulum sekarang di sekolah masing-masing yang berbasis kemandirian. Ditambah lagi dengan adanya penekanan pendidikan karakter diharapkan mampu membentuk generasi Z sesuai dengan harapan pengaplikasian pendidikan karakter itu sendiri. Generasi Z yang bersatus mahasiswa di suatu perguruan tinggi difasilitasi dengan kemajuan pesat teknologi dibanding fasilitas perguruan tinggi di generasi-generasi sebelumnya. Mahasiswa generasi Z dituntut agar lebih mampu menjiwai tri darma perguruan tinggi, bukan sekedar slogan kewajiban kampus yang harus dihapal, bukan hanya kewajiban dosen tetapi menjadi kewajiban bagi mahasiswa sebagai cerminan  utama kualitas diri dan perguruan tinggi.
Dengan segala bentuk fasilitas yang menjadi alat bantu perkembangan generasi Z tersebut tentu menimbulkan harapan yang besar. Yang pertama, generasi Z harus lebih anti Hoax dibanding generasi sebelum-sebelumnya. Jika sebelumnya pertukaran informasi yang begitu cepat yang memuat suatu konten atau peristiwa langsung disebarluaskan menjadi konsumsi publik, hal ini jangan dilakukan lagi pada generasi Z ini. Generasi Z yang menjiwai tri darma perguruan tinggi dan berkarakter harus mampu membuat kemudahan memperoleh informasi ini menjadi alat pengumpulan data riset terlebih dahulu sehingga valid kebenarannya ketika sampai dimasyarakat luas. Yang kedua, generasi Z harus lebih bijak karena kemudahan akses mempelajari suatu permasalahan serta belajar dari pengalaman generasi sebelumnya. Generasi Z dituntut untuk berpikir dan bertindak secara bijak, memiliki kemampuan menyelesaikan masalah yang santun, diplomatis, dan modern yang mungkin belum pernah terpikirkan sebelumnya.
Generasi Z bukan sekedar generasi take a selfie or wefie yang terlalu banyak posting kegalauan di medsos. Generasi Z bukan pula generasi Zombie, yang memutus realitas interaksi sosial dan lebih sibuk didunia maya. Generasi ini harus mampu menjawab segala bentuk tantangan perubahan di segala aspek kehidupan. Generasi ini akan menjadi pilar dalam memasuki revolusi industri 4.0, menjadi agen-agen yang memperkenalkan bahkan membangun teknologi ter-update demi terciptanya generasi-generasi Indonesia yang intelek, berpikir kritis dengan riset, dan berkarakter. Generasi Z telah memiliki teknologi yang jauh lebih berkembang semenjak usia dini, maka dari itu bukan tidak mungkin anak-anak generasi Z akan mampu menciptakan dan memanfaatkan teknologi lebih canggih untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan produktivitas sumber daya manusia kita.

About KPEDES

Pimpinan Komunitas Pelajar Desa Serdang.

0 komentar:

Post a Comment